Tuesday, December 2, 2008

 


Memulai usaha tidak hanya tergantung pada modal uang

Oleh Erny Setyawati


Hampir semua orang memulai suatu usaha baru, pastilah akan mengatakan,
nanti dahululah, saya masih sibuk, belum ada waktu, anak masih kecil, pekerjaan
kantor terlalu banyak atau isteri saya sedang hamil, dan alasan yang paling
klasik, saya belum punya modal. Modal yang dimaksud disini adalah modal uang.
Padahal untuk memulai suatu usaha tidak hanya tergantung pada modal uang, banyak
modal – modal lain, yang diabaikan karena dianggap tidak penting. Karena
sangat tergantung pada modal uang, banyak para pemula putus asa dan merasa gagal
sebelum mencapai suatu tujuan. Inilah modal – modal dasar yang dimaksudkan,


1.Mental entrepreneur.

Siapapun tidak dapat disalahkan, apabila orang – orang dimanapun mereka
berasal, baik dibelahan dunia barat maupun timur, bermental pekerja keras dan
loyal tetapi untuk bekerja ke orang lain. Hal tersebut disebabkan system pendidikkan
dimanapun mengajarkan demikian. Untuk memulai usaha, mental pekerja keras, menghargai
waktu, loyal sangat diperlukan, tetapi untuk diri sendiri, bukan orang lain.


Mental karyawan dan mental entrepreneur memang sangat jauh bedanya, mental karyawan merasa aman dengan gaji bulanan, walaupun kecil sekalipun. Seorang mental karyawan merasa tidak aman sebagai entrepreneur, karena merasa tidak pasti penhasilannya dan kemungkinan
gagalpun banyak. Sebetulnya tidak ada yang aman di dunia ini, semua tidak dapat
diprediksi sifatnya. Seorang karyawanpun selalu tidak aman, selalu dibayangi
pemutusan hubungan kerja. Memang perlu dipikirkan kembali untuk menggunakan
modal seminim mungkin dalam memulai usaha. Pertimbangkan tidak memperkerjakan
karyawan selama bisnis tersebut masih dalam perintisan dan kita sendiri mampu
menanganinya. Sehingga dapat memanfaatkan modal awal seefisien mungkin.

2.Disiplin.

Ingatlah! Untuk bekerja mandiri dibutuhkan disiplin tinggi. Tidak ada pimpinan
atau atasan untuk mendorong atau menyuruh Anda memulai kerja atau berhenti kerja,karena
Anda adalah Bos untuk diri sendiri. Tidak ada time schedule untuk memulai kerja,
semuanya sangat tergantung pada Anda sendiri. Kesuksesan dan kegagalan semuanya
akan Anda tanggung. Disiplin merupakan modal dasar yang menentukan keberhasilan
Anda dalam usaha, walaupun harus disertai kerja keras, usaha dan terobosan –
terobosan baru. Ciptakan manajemen waktu, tentukan program kerja prioritas serta
focus pada satu program adalah kunci utama yang harus dilaksanakan. Banyak kegagalan
yang dialami pewirausaha baru, karena tidak focus pada satu usaha. Mereka hanya
coba coba sifatnya, seperti kutu loncat. Belum selesai pada satu usaha, berpindah
pada yang lain usaha.

3.Skill dan pengalaman ikut menunjang keberhasilan usaha.

Suatu kesalahan , apabila Anda memulai suatu usaha tanpa menguasai skill dibidang
yang ditekuni. Sebagai contoh, Kadaryati adalah korban PHK dari sebuah Perusahaan
Multinational yang bonafid. Pengalaman sebagai sekretaris, membuat Kadaryati
bingung untuk memulai usaha. Selama bekerja, Kadaryati sangat membenci memasak,
sehingga kesehariannya hanya memesan catering untuk anak – anaknya. Dengan
modal pesangon yang tidak begitu besar, ia membuka warung makanan Soto Lamongan.
Awalnya banyak orang ingin mencicipi masakannya, tetapi rata – rata mereka
tidak kembali. Faktor cita rasa memang sangat menentukan dalam bisnis catering,
disamping kebersihan dan keramahan. Faktor kegagalan Kadaryati dalam menjual
soto Lamongan, adalah rasa tidak memenuhi selera para pelanggannya. Sebelum
memulai usaha sebaiknya, gali dahulu apa yang menjadi skill Anda. Jika Anda
tidak memiliki skill atau pengalaman dibidang apapun, sebaiknya gunakan sedikit
modal Anda untuk training pendek atau kursus singkat. Kuasai basiknya kemudian
kembangkan. Jangan memulai usaha tanpa pengalaman apapun, jika ingin modal Anda
ludes tanpa bekas. Jika Anda betul – betul minim pengalaman, sebaiknya
memilih franchise. Pertimbangkan masak – masak untuk fransice yang tepat
untuk Anda. Janganlah terlalu tertarik dengan kata – kata manis franchisor.
Banyak pemula dalam bisnis dimulai dari sebagai franchisee. Pilihlah franchise
yang sesuai dengan kemampuan modal Anda, karena sekarang banyak sekali usaha
franchise ditawarkan. Contoh Kebab Babarafi, Bakso Cak Eko, Pendidikan kursus
Primagama, Ayam Goreng wong Solo, Indo mart dan lain – lain.

4.Ketekunan, keuletan dan pantang menyerah.

KKP alias ketekunan, keuletan dan pantang menyerah, tiga kata kunci yang wajib
dimiliki oleh pe wirausaha. Tanpa memilki modal dasar tersebut, yang terjadi
hanyalah keputus asaan dan lari dari kenyataan. Dicontohkan kasus Ahmad Sujiyanto,
seorang mantan birokrat yang dahulunya menempati posisi level manager tingkat
atas di lingkungan pemerintah Kabupaten di Jawa Timur. Ia mengawali usaha dengan
membuka restaurant ayam goreng, dengan memanfaatkan tanah warisan orang tuanya
di Magelang Jawa Tengah. Dengan penuh optimistis, Ahmad memulai usahanya, dengan
acara launching segala. Managemen usahanya diserahkan sepenuhnya kepada para
famili dekatnya. Satu tahun kemudian, restoran itupun gulung tikar, dengan alasan
“ kami tidak mempunyai jiwa enterpreneur” kilahnya. Pengunjung jarang
datang, biaya operasional tinggi, istilahnya besar pengeluaran daripada pemasukkan.
Inilah gambaran seorang karyawan alih profesi menjadi enterpreneur.

Minset karyawan tidak puas dengan keuntungan seribu atau dua ribu rupiah, maunya
langsung jutaan. Itulah yang dialami seorang Ahmad, karena terbiasa memperoleh
uang jutaan dengan mudah. Terkejut dengan perolehan keuangan yang minim.

Kendala memulai usaha bahkan kegagalan dalam usaha adalah hal biasa, kita harus
bangkit dan mencari terobosan baru atau inovasi baru. Jeli melihat competitors
atau pesaing kita, mengapa restoran mereka begitu ramai dikunjungi orang, dimana
kelebihannya. Faktor tempat, cita rasa, inovasi atau servicenya. Sebagai entrepreneur
sejati, harus menggali terus menerus tanpa henti.

Keberhasilan untuk berwirausaha tidak tergantung suku, ras, golongan, modal
banyak atau sedikit. Orang pada umumnya selalu mencari kambing hitam terhadap
kegagalan diri atau kesuksesan orang lain. Pantas wong modalnya banyak, kaya
lagi. Ada lagi mengatakan menyinggung masalah ras, lah wong dia cina, pantas
dia ulet dan tekun. Inilah faktor faktor mendorong kegagalan para pewirausaha
baru. Belum belum sudah mengatakan, lah pantas dia....









Custom Search

Pensiun bukan akhir segalanya.

Lakukan sesuatu, sebelum masa itu tiba!


Oleh By Yank Elliot , IAHBE
Staff Writer


Pensiun adalah akhir segalanya, pendapat itu hampir ada di seluruh benah orang
– orang berada di zona mapan. Masa pensiun dianggap masa vakum tanpa kegiatan,
tidak dapat dipungkiri, post power syndrome datang, kesehatan menurun dan merasa
merana tidak berguna.

Al Hirschfeld adalah contoh orang kreatif, memutuskan tidak akan berhenti bekerja
dan berkarya dalam hidupnya. Ia seorang karikaturist terkenal dan ditayangkan
TV sebagai orang tertua berhagia. Al meninggal pada tanggal 23 Januari tahun
2003, di usianya 99 tahun.

Telah menjadi tren saat ini, banyak para pensiunan yang terjun menjadi politisi,
kita contohkan senator Strom Thurmond , baru meninggal di usia 100. Hal ini
juga telah menjadi tren di Indonesia, para pensiunan banyak terjun kedunia politisi
, karena politisi dianggap selalu aktif dan kreatif. Bahkan beberapa pensiunan
mendapatkan pekerjaan di suatu perusahaan, bekerja keras, penuh loyalitas sampai
akhir hayatnya. Tetapi sekarang jaman telah beubah, situasi ekonomi berubah.
Sehingga tidak banyak perusahaan mengkaryakan pensiunan, bahkan memutus hubungan
kerja karyawannya akibat perusahaan tidak mampu lagi membayar karyawannya. Tetapi
tidak kurang pula beberapa karyawan, menginnginkan pensiun dini sebelum masa
pensiun tiba. Hal tersebut terdorong, karena merasa tidak bebas bekerja dibawah
kendali orang lain. Atau ingin memulai usaha mandiri atau merintis karir baru.

Memang ada beberapa alasan, mengapa para pensiunan seharusnya melakukan kegiatan
yang bermanfaat setelah masa itu tiba,

1.Agar tidak bosan menhadapi rutinitas tanpa makna.

Kebanyakkaan para pensiunan merasa bosan dan jenuh dengan kegiatan tanpa makna
di kesehariannya. Bangun tidur tanpa tujuan, apa yang akan dilakukan. Mengingat
waktu begitu panjang, sehingga timbullah kebosanan dan kejenuhan.

2.Bosan melakukan kegiatan tanpa tanggung jawab.

Setelah berbulan – bulan hanya bermain golf atau bridge dengan santai,
timbul kebosanan. Karena semua kegiatan itu dilakukan tanpa tanggung jawab.


3.Masalah keuangan.

Turunnya pendapatan dan tingginya kebutuhan hidup, salah satu alasan, seorang
pensiunan untuk mencari aktivitas yang menghasilkan income setelah pensiun.


4.Tingginya harapan hidup.

Dengan sadarnya akan kesehatan, gizi yang baik dan penemuan obat – obatan,
membuat harapan hidup manusia semakin panjang. Jika manusia tidak dapat mengisinya
dengan baik dan bermanfaat, menimbulkan stress yang berkepanjangan.

5.Menginginkan karir baru.

Banyak para pensiunan memulai karir atau memulai bisnis yang betul – betul
baru, berlainan dengan bidang kerja yang ditekuni semasa aktif bekerja. Hal
ini akan membuat semangat baru dan kepercayaan diri menjadi bertambah. Banyak
orang beranjak tua, melakukan perjalanan petualangan, kemudian menciptakan video
yang mampu ditayangkan di salah satu TV swasta. Prestasi ini, disamping menghasilkan
uang, karir baru, juga menjadi sejarah yang dapat ditonton anak cucunya.

Ketidak aktivan sesudah pensiun akan mengakibatkan beberapa dampak bagi para
pensiunan itu sendiri, seperti perasaan bosan hidup dan jenuh. Kegiatan rutin
yang terus menerus dilakukan setiap hari, menyebabkan kehilangan interest terhadap
kehidupan itu sendiri. Apabila hal tersebut dialami secara terus menerus akan
menimbulkan depresi sehingga menimbulkan masalah – masalah kesehatan.


Apabila para pensiunan tidak pernah memanfaatkan otaknya secara aktif, akan
mempengaruhi mental, inilah yang disebut old generation atau gejala ketuaan
atau kepikunan. Karena kurang gerak menyebabkan aktivitas otot – otot
dan tulang akan menurun, hal ini menyebabkan para pensiun kehilangan interest
terhadap apapun, tinggallah menunggu kematian saja.

Untuk menghindari segala kemungkinan yang tidak menyenangkan, sebaiknya dipersiapkan
sejak dini, di usia berapapun anda sekarang. Rancanglah planning seperti dibawah
ini,

1.Rancanglah perencanaan apa yang Anda lakukan setelah pensiun? Menghabiskan
waktu untuk Golf, traveling atau merintis karir baru.

2.Anda akan menghabiskan waktu untuk apa selama pensiun?

3.Janganlah menunggu waktu pensiun tiba, kerjakan apa yang Anda bisa mulai sekarang.
Hidup ini tidak dapat diprediksi dan sangat pendek.

4.Pertimbangkan umur Anda sekarang, harapan Anda setelah pensiun dan pembiayaan
setelah pensiun.

5.Pertimbangkan juga, dimana lokasi yang akan Anda tempati setelah pensiun.
Pertimbangkan konsidi politik tempat tersebut, kebijakan pemerintahnya, apakah
semua berjalan dengan baik.

6.Kunjungi setiap liburan pendek atau panjang ke lokasi tersebut. Apakah Anda
cocok dengan masyarakat di lokasi tersebut, pertimbangkan juga kondisi cuaca,
disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda. Dan karir apa yang akan Anda rintis
di tempat baru.

7.Jika ingin merintis karir baru, karir apa yang akan dipilih. Mulailah untuk
mengikuti training, seminar dan lain lain. Jika Anda sudah tua, kembalilah ke
interest basik Anda. Evaluasi semua interest Anda, pilih yang terbaik menurut
Anda.

Janganlah menunggu terlalu lama, berbuat sekarang sebelum pensiun tiba. Jika
Anda tertarik untuk menjadi volunteer, berpetualanglah di Internet, pastilah
akan menemukan disana. Pilihlah yang paling cocok untuk Anda.


Artikel diatas ditulis oleh Yank Elliot, seorang penulis di Asosiasi internasional
wirausaha (IAHBE) dan penulis lepas di Belhaven, North Carolina. Kunjungi websitenya,
www.furriwhalesworld.com.