Tuesday, December 2, 2008

 


Memulai usaha tidak hanya tergantung pada modal uang

Oleh Erny Setyawati


Hampir semua orang memulai suatu usaha baru, pastilah akan mengatakan,
nanti dahululah, saya masih sibuk, belum ada waktu, anak masih kecil, pekerjaan
kantor terlalu banyak atau isteri saya sedang hamil, dan alasan yang paling
klasik, saya belum punya modal. Modal yang dimaksud disini adalah modal uang.
Padahal untuk memulai suatu usaha tidak hanya tergantung pada modal uang, banyak
modal – modal lain, yang diabaikan karena dianggap tidak penting. Karena
sangat tergantung pada modal uang, banyak para pemula putus asa dan merasa gagal
sebelum mencapai suatu tujuan. Inilah modal – modal dasar yang dimaksudkan,


1.Mental entrepreneur.

Siapapun tidak dapat disalahkan, apabila orang – orang dimanapun mereka
berasal, baik dibelahan dunia barat maupun timur, bermental pekerja keras dan
loyal tetapi untuk bekerja ke orang lain. Hal tersebut disebabkan system pendidikkan
dimanapun mengajarkan demikian. Untuk memulai usaha, mental pekerja keras, menghargai
waktu, loyal sangat diperlukan, tetapi untuk diri sendiri, bukan orang lain.


Mental karyawan dan mental entrepreneur memang sangat jauh bedanya, mental karyawan merasa aman dengan gaji bulanan, walaupun kecil sekalipun. Seorang mental karyawan merasa tidak aman sebagai entrepreneur, karena merasa tidak pasti penhasilannya dan kemungkinan
gagalpun banyak. Sebetulnya tidak ada yang aman di dunia ini, semua tidak dapat
diprediksi sifatnya. Seorang karyawanpun selalu tidak aman, selalu dibayangi
pemutusan hubungan kerja. Memang perlu dipikirkan kembali untuk menggunakan
modal seminim mungkin dalam memulai usaha. Pertimbangkan tidak memperkerjakan
karyawan selama bisnis tersebut masih dalam perintisan dan kita sendiri mampu
menanganinya. Sehingga dapat memanfaatkan modal awal seefisien mungkin.

2.Disiplin.

Ingatlah! Untuk bekerja mandiri dibutuhkan disiplin tinggi. Tidak ada pimpinan
atau atasan untuk mendorong atau menyuruh Anda memulai kerja atau berhenti kerja,karena
Anda adalah Bos untuk diri sendiri. Tidak ada time schedule untuk memulai kerja,
semuanya sangat tergantung pada Anda sendiri. Kesuksesan dan kegagalan semuanya
akan Anda tanggung. Disiplin merupakan modal dasar yang menentukan keberhasilan
Anda dalam usaha, walaupun harus disertai kerja keras, usaha dan terobosan –
terobosan baru. Ciptakan manajemen waktu, tentukan program kerja prioritas serta
focus pada satu program adalah kunci utama yang harus dilaksanakan. Banyak kegagalan
yang dialami pewirausaha baru, karena tidak focus pada satu usaha. Mereka hanya
coba coba sifatnya, seperti kutu loncat. Belum selesai pada satu usaha, berpindah
pada yang lain usaha.

3.Skill dan pengalaman ikut menunjang keberhasilan usaha.

Suatu kesalahan , apabila Anda memulai suatu usaha tanpa menguasai skill dibidang
yang ditekuni. Sebagai contoh, Kadaryati adalah korban PHK dari sebuah Perusahaan
Multinational yang bonafid. Pengalaman sebagai sekretaris, membuat Kadaryati
bingung untuk memulai usaha. Selama bekerja, Kadaryati sangat membenci memasak,
sehingga kesehariannya hanya memesan catering untuk anak – anaknya. Dengan
modal pesangon yang tidak begitu besar, ia membuka warung makanan Soto Lamongan.
Awalnya banyak orang ingin mencicipi masakannya, tetapi rata – rata mereka
tidak kembali. Faktor cita rasa memang sangat menentukan dalam bisnis catering,
disamping kebersihan dan keramahan. Faktor kegagalan Kadaryati dalam menjual
soto Lamongan, adalah rasa tidak memenuhi selera para pelanggannya. Sebelum
memulai usaha sebaiknya, gali dahulu apa yang menjadi skill Anda. Jika Anda
tidak memiliki skill atau pengalaman dibidang apapun, sebaiknya gunakan sedikit
modal Anda untuk training pendek atau kursus singkat. Kuasai basiknya kemudian
kembangkan. Jangan memulai usaha tanpa pengalaman apapun, jika ingin modal Anda
ludes tanpa bekas. Jika Anda betul – betul minim pengalaman, sebaiknya
memilih franchise. Pertimbangkan masak – masak untuk fransice yang tepat
untuk Anda. Janganlah terlalu tertarik dengan kata – kata manis franchisor.
Banyak pemula dalam bisnis dimulai dari sebagai franchisee. Pilihlah franchise
yang sesuai dengan kemampuan modal Anda, karena sekarang banyak sekali usaha
franchise ditawarkan. Contoh Kebab Babarafi, Bakso Cak Eko, Pendidikan kursus
Primagama, Ayam Goreng wong Solo, Indo mart dan lain – lain.

4.Ketekunan, keuletan dan pantang menyerah.

KKP alias ketekunan, keuletan dan pantang menyerah, tiga kata kunci yang wajib
dimiliki oleh pe wirausaha. Tanpa memilki modal dasar tersebut, yang terjadi
hanyalah keputus asaan dan lari dari kenyataan. Dicontohkan kasus Ahmad Sujiyanto,
seorang mantan birokrat yang dahulunya menempati posisi level manager tingkat
atas di lingkungan pemerintah Kabupaten di Jawa Timur. Ia mengawali usaha dengan
membuka restaurant ayam goreng, dengan memanfaatkan tanah warisan orang tuanya
di Magelang Jawa Tengah. Dengan penuh optimistis, Ahmad memulai usahanya, dengan
acara launching segala. Managemen usahanya diserahkan sepenuhnya kepada para
famili dekatnya. Satu tahun kemudian, restoran itupun gulung tikar, dengan alasan
“ kami tidak mempunyai jiwa enterpreneur” kilahnya. Pengunjung jarang
datang, biaya operasional tinggi, istilahnya besar pengeluaran daripada pemasukkan.
Inilah gambaran seorang karyawan alih profesi menjadi enterpreneur.

Minset karyawan tidak puas dengan keuntungan seribu atau dua ribu rupiah, maunya
langsung jutaan. Itulah yang dialami seorang Ahmad, karena terbiasa memperoleh
uang jutaan dengan mudah. Terkejut dengan perolehan keuangan yang minim.

Kendala memulai usaha bahkan kegagalan dalam usaha adalah hal biasa, kita harus
bangkit dan mencari terobosan baru atau inovasi baru. Jeli melihat competitors
atau pesaing kita, mengapa restoran mereka begitu ramai dikunjungi orang, dimana
kelebihannya. Faktor tempat, cita rasa, inovasi atau servicenya. Sebagai entrepreneur
sejati, harus menggali terus menerus tanpa henti.

Keberhasilan untuk berwirausaha tidak tergantung suku, ras, golongan, modal
banyak atau sedikit. Orang pada umumnya selalu mencari kambing hitam terhadap
kegagalan diri atau kesuksesan orang lain. Pantas wong modalnya banyak, kaya
lagi. Ada lagi mengatakan menyinggung masalah ras, lah wong dia cina, pantas
dia ulet dan tekun. Inilah faktor faktor mendorong kegagalan para pewirausaha
baru. Belum belum sudah mengatakan, lah pantas dia....









Custom Search

Pensiun bukan akhir segalanya.

Lakukan sesuatu, sebelum masa itu tiba!


Oleh By Yank Elliot , IAHBE
Staff Writer


Pensiun adalah akhir segalanya, pendapat itu hampir ada di seluruh benah orang
– orang berada di zona mapan. Masa pensiun dianggap masa vakum tanpa kegiatan,
tidak dapat dipungkiri, post power syndrome datang, kesehatan menurun dan merasa
merana tidak berguna.

Al Hirschfeld adalah contoh orang kreatif, memutuskan tidak akan berhenti bekerja
dan berkarya dalam hidupnya. Ia seorang karikaturist terkenal dan ditayangkan
TV sebagai orang tertua berhagia. Al meninggal pada tanggal 23 Januari tahun
2003, di usianya 99 tahun.

Telah menjadi tren saat ini, banyak para pensiunan yang terjun menjadi politisi,
kita contohkan senator Strom Thurmond , baru meninggal di usia 100. Hal ini
juga telah menjadi tren di Indonesia, para pensiunan banyak terjun kedunia politisi
, karena politisi dianggap selalu aktif dan kreatif. Bahkan beberapa pensiunan
mendapatkan pekerjaan di suatu perusahaan, bekerja keras, penuh loyalitas sampai
akhir hayatnya. Tetapi sekarang jaman telah beubah, situasi ekonomi berubah.
Sehingga tidak banyak perusahaan mengkaryakan pensiunan, bahkan memutus hubungan
kerja karyawannya akibat perusahaan tidak mampu lagi membayar karyawannya. Tetapi
tidak kurang pula beberapa karyawan, menginnginkan pensiun dini sebelum masa
pensiun tiba. Hal tersebut terdorong, karena merasa tidak bebas bekerja dibawah
kendali orang lain. Atau ingin memulai usaha mandiri atau merintis karir baru.

Memang ada beberapa alasan, mengapa para pensiunan seharusnya melakukan kegiatan
yang bermanfaat setelah masa itu tiba,

1.Agar tidak bosan menhadapi rutinitas tanpa makna.

Kebanyakkaan para pensiunan merasa bosan dan jenuh dengan kegiatan tanpa makna
di kesehariannya. Bangun tidur tanpa tujuan, apa yang akan dilakukan. Mengingat
waktu begitu panjang, sehingga timbullah kebosanan dan kejenuhan.

2.Bosan melakukan kegiatan tanpa tanggung jawab.

Setelah berbulan – bulan hanya bermain golf atau bridge dengan santai,
timbul kebosanan. Karena semua kegiatan itu dilakukan tanpa tanggung jawab.


3.Masalah keuangan.

Turunnya pendapatan dan tingginya kebutuhan hidup, salah satu alasan, seorang
pensiunan untuk mencari aktivitas yang menghasilkan income setelah pensiun.


4.Tingginya harapan hidup.

Dengan sadarnya akan kesehatan, gizi yang baik dan penemuan obat – obatan,
membuat harapan hidup manusia semakin panjang. Jika manusia tidak dapat mengisinya
dengan baik dan bermanfaat, menimbulkan stress yang berkepanjangan.

5.Menginginkan karir baru.

Banyak para pensiunan memulai karir atau memulai bisnis yang betul – betul
baru, berlainan dengan bidang kerja yang ditekuni semasa aktif bekerja. Hal
ini akan membuat semangat baru dan kepercayaan diri menjadi bertambah. Banyak
orang beranjak tua, melakukan perjalanan petualangan, kemudian menciptakan video
yang mampu ditayangkan di salah satu TV swasta. Prestasi ini, disamping menghasilkan
uang, karir baru, juga menjadi sejarah yang dapat ditonton anak cucunya.

Ketidak aktivan sesudah pensiun akan mengakibatkan beberapa dampak bagi para
pensiunan itu sendiri, seperti perasaan bosan hidup dan jenuh. Kegiatan rutin
yang terus menerus dilakukan setiap hari, menyebabkan kehilangan interest terhadap
kehidupan itu sendiri. Apabila hal tersebut dialami secara terus menerus akan
menimbulkan depresi sehingga menimbulkan masalah – masalah kesehatan.


Apabila para pensiunan tidak pernah memanfaatkan otaknya secara aktif, akan
mempengaruhi mental, inilah yang disebut old generation atau gejala ketuaan
atau kepikunan. Karena kurang gerak menyebabkan aktivitas otot – otot
dan tulang akan menurun, hal ini menyebabkan para pensiun kehilangan interest
terhadap apapun, tinggallah menunggu kematian saja.

Untuk menghindari segala kemungkinan yang tidak menyenangkan, sebaiknya dipersiapkan
sejak dini, di usia berapapun anda sekarang. Rancanglah planning seperti dibawah
ini,

1.Rancanglah perencanaan apa yang Anda lakukan setelah pensiun? Menghabiskan
waktu untuk Golf, traveling atau merintis karir baru.

2.Anda akan menghabiskan waktu untuk apa selama pensiun?

3.Janganlah menunggu waktu pensiun tiba, kerjakan apa yang Anda bisa mulai sekarang.
Hidup ini tidak dapat diprediksi dan sangat pendek.

4.Pertimbangkan umur Anda sekarang, harapan Anda setelah pensiun dan pembiayaan
setelah pensiun.

5.Pertimbangkan juga, dimana lokasi yang akan Anda tempati setelah pensiun.
Pertimbangkan konsidi politik tempat tersebut, kebijakan pemerintahnya, apakah
semua berjalan dengan baik.

6.Kunjungi setiap liburan pendek atau panjang ke lokasi tersebut. Apakah Anda
cocok dengan masyarakat di lokasi tersebut, pertimbangkan juga kondisi cuaca,
disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda. Dan karir apa yang akan Anda rintis
di tempat baru.

7.Jika ingin merintis karir baru, karir apa yang akan dipilih. Mulailah untuk
mengikuti training, seminar dan lain lain. Jika Anda sudah tua, kembalilah ke
interest basik Anda. Evaluasi semua interest Anda, pilih yang terbaik menurut
Anda.

Janganlah menunggu terlalu lama, berbuat sekarang sebelum pensiun tiba. Jika
Anda tertarik untuk menjadi volunteer, berpetualanglah di Internet, pastilah
akan menemukan disana. Pilihlah yang paling cocok untuk Anda.


Artikel diatas ditulis oleh Yank Elliot, seorang penulis di Asosiasi internasional
wirausaha (IAHBE) dan penulis lepas di Belhaven, North Carolina. Kunjungi websitenya,
www.furriwhalesworld.com.









Sunday, November 23, 2008

Saya ingin memulai usaha sendiri, tetapi…..?

Oleh Yank Elliot, MBA & IAHBE
Staff writer


 


Memulai usaha mandiri seperti Anda memulai diet! Oh.. betulkah?

Seperti dianjurkan dalam diet pada umumnya, makanlah makanan sehat sesuai porsi
, olah raga teratur, hindari makanan berlemak. Apabila hal itu dilakukan dengan
baik, pastilah berat badan Anda akan turun, sesuai dengan yang diidamkan. Kuncinya
mudah saja, apabila gaya hidup Anda sudah berubah, makan tidak berlebihan alias
sesuai porsi, giat olah raga , niscaya Anda tidak perlu lagi mengikuti program
diet,
karena program tersebut sudah menjadi gaya hidup Anda. Tetapi pada
umumnya, orang melaksanakan diet, tidak demikian. Mereka hanya mempunyai obsesi
menurunkan berat badan, setelah berat ideal dicapai, gaya hidup tidak berubah.
Makan sembarangan, malas berolah raga, akhirnya badan bertambah gemuk, dan sakit
– sakittan.

Hal tersebut tidak berbeda jauh, apabila Anda memulai bisnis. Mulailah melakukan
sesuatu, kerja keras, pastilah keberhasilan secara bertahap akan dicapai. Tetapi
impian orang berbeda, inginnya memulai bisnis tanpa modal, tanpa usaha, tidak
bekerja, tetapi menghasilkan jutaan. Dalam teori manapun, tidak ada sesuatu
yang menghasilkan uang, jika tidak dibarengi modal atau usaha.

Pernah seseorang mengontak saya dan mengajukan pertanyaan sebagai berikut, “
saya meminta bantuan Anda, bagaimana memanfaatkan AUTOMATIC INTERNET MONEY MACHINE”,
yaitu mesin pencetak uang di Internet. “ Tunjukkan pada saya, bagaimana
memanfaatkannya” Dalam hati saya ingin tertawa, bisa disimpulkan, bahwa
memulai usaha di internet dengan memanfaatkan Automatic Internet Money machine,
orang berpresepsi tidak perlu bekerja dan berusaha, tanpa modal, tetapi uang
mengalir dengan sendiri.

Inilah yang perlu dipertimbangkan, bahwa memulai bisnis, bagaimanapun kecilnya,
pastilah disertai modal, usaha, serta bekerja. Karena kita perlu biaya untuk
promosi, operational dan biaya produksi. Itu merupakan biaya berkelanjutan tanpa
henti. Anda harus bertanggung jawab atas kelangsungan usaha tersebut.

Memang tidak dapat dipungkiri, pendidikkan yang kita peroleh dari kecil sampai
dewasa, ‘ kita harus bekerja keras, berkarya dan loyal untuk orang lain’
Hal ini dibuktikan pada artikel yang berjudul, “ "The Meaning of
Education," yang di poskan oleh seorang guru Teacher's Mind Resources (http://www.teachersmind.com/education.htm)


Rata – rata dunia pendidikkan di United Sated dan dunia manapun mengajarkan
seseorang untuk belajar, berkarya, bekerja dan loyal untuk orang lain, bukan
untuk menjadi mandiri. Orang cenderung skeptis untuk memulai bisnis, serta berdalih
seperti dibawah ini,

1. Saya tidak yakin akan sukses untuk berbisnis,

2. Saya tidak cukup disiplin untuk melakukan itu semua.

3. Saya tidak mampu untuk memikul tanggung itu semua.

4. Menurut saya, itu bukanlah suatu pekerjaan yang menjanjikan,

5. Saya tidak tahu, apa yang harus saya lakukan untuk menjalankan bisnis itu.

6. Saya tidak cukup uang,

7. saya tidak mampu menjual,

8. Saya tidak cukup waktu,

9. Saya membenci menjual produk yang memerlukan bertatap muka dengan customer,


10. saya takut, apabila harus bekerja di rumah, kesepian dan tidak mempunyai
teman.

10 Argumen diatas selalu menghantui kita dalam memulai bisnis baru.

1. Saya tidak yakin akan sukses dalam berbisnis.

Dalam merintis usaha, seperti pada saat kita mulai belajar sepeda, tidak sekaligus
bisa bukan. Saat pertama pastilah gagal, bangkit, gagal, kemudian perlahan dapat
mengayuh sepeda, walaupun masih sempoyongan. Dalam berlatih, pastilah kita akan
menemukan alat yang membantu kita atau orang yang membimbing kita. Demikian
juga dalam berbisnis, IAHBE
(
International Association Home Business Entrepreneur ) dan Bali Global Market Ezine adalah site informasi yang banyak memberikan bimbingan
dalam memulai bisnis.

2. Saya kurang disiplin jika mengerjakan berkaitan dengan bisnis.

Tetapi mengapa Anda begitu disiplin untuk pergi sekolah, bekerja tiap pagi,
melakukan hal – hal lain berkaitan dengan keseharian Anda. Melakukan bisnis
adalah hal yang sama, tidak ada yang aneh, bukan?

3. Saya tak akan mampu bertanggung jawab apabila menjalankan bisnis sendiri.


Lalu bagaimana dengan tugas – tugas Anda di Kantor atau menjalankan tanggung
jawab untuk mengurus pekerjaan rumah tangga. Anda begitu bertanngung jawab jika
bekerja untuk orang lain. Bukan suatu yang mustahil, apabila Anda melakukan
untuk bisnis Anda sendiri, bukan?

4. Usaha mandiri bukanlah pekerjaan yang menjajikan serta penuh ketidak pastian.
Apa yang pasti dan menjanjikan pada era sekarang. Banyak perusahaan meng onsourcing
sebagian pekerjaan. Jika anda bekerja di perusahaanpun , nasib Anda tidak terjamin.
Mengapa tidak memulai usaha sekarang! Kapan lagi.

5. Saya tak mampu menjalankan usaha ini.

Ini masalah mudah, banyak informasi yang dapat digali, baik dari buku maupun
internet yang siap membantu Anda. Apa lagi!

6. Saya belum cukup uang untuk berbisnis.

Kalau masalah itu banyak solusinya, bongkar gudang Anda untuk menjual barang
– barang yang tak terpakai, untuk dijadikan modal. Atau ambil tabungan,
atau dari kartu kredit Anda. Barangkali pinjam uang famili, pokoknya banyak
jalan ke Roma untuk memecahkan masalah modal.

7. Saya tidak punya waktu.

Itu masalah mudah. Kenapa Anda tidak sisihkan waktu demi masa depan keluarga
serta anak Anda.

8. Saya tidak suka menjual.

Semua kegiatan dalam hidup kita adalah proses menjual, bagaimana kita dapat
menjadi tim atletik. Bagaimana Anda mendapat pacar atau suami/ isteri, itu juga
suatu proses menjual.

9. Saya tidak suka bertatap muka.

Untuk menghindari tatap muka, ada banyak macam cara, melalui email, chatting,
net conference. Carilah waktu yang tepat, jika ingin bertatap muka secara langsung,
saat seminar, acara perkawinan dan lain lain.

10 .Saya takut kesepian untuk bekerja mandiri di rumah.

Pekerjaan usaha adalah teman, Anda bebas menjadi boss, bisa bekerja kapanpun
tanpa perintah. Anda dapat pergi ke café untuk minum kopi pada saat jenuh
bekerja atau merasa suntuk menghadapi persoalan bisnis.

Sekarang tidak ada suatu alasan lagi, hal – hal yang menyulitkan dalam
memulai usaha, mulailah sekarang sebelum terlambat.



Wednesday, November 19, 2008

Resiko dan manfaat memulai bisnis setelah pensiun

Oleh Erny Setyawati

Menurunnya penghasilan serta kebutuhan financial yang masih cukup
tinggi setelah pensiun, membuat para pensiunan berpikir untuk memulai bisnis
setelah pensiun. Mungkinkah seorang pensiunan baru mulai business, sedang kondisi
fisik dan kesehatan sudah menurun, walaupun tidak dapat dipungkiri banyak para
pensiunan merasa masih energik dan potensial untuk berkarya.

Rata – rata seorang pensiunan di Indonesia menghadapi tiga hal secara
bersamaan, menurut Adi Waluyo dan Sukatna Panca. M, kusulitan financial, post
power syndrome, dan menurunnya kesehatan secara dratis.

Pada masa sibuk dan aktif bekerja, tidak akan terpikirkan, persiapan yang perlu
dipersiapkan jika pensiun, baik dari segi mental maupun financial. Menjadi trendsetter
saat ini, perusahaan atau instansi pemerintah memberikan pelatihan atau training
entrepreneur karyawannya sebelum pensiun. Ini merupakan terobosan yang bagus,
tetapi akankah semudah itu mengubah minset seseorang, dari mental karyawan menjadi
mental entrepreneur.
Ada beberapa strategi perlu dicermati untuk memulai bisnis setelah pensiun,
1.Memulai bisnis , jauh sebelum pensiun.

Ini bukanlah patokkan harga mati, banyak juga para karyawan memulai bisnis di
masa muda. Mengapa bisnis harus dirintis jauh sebelum pensiun, pertimbangannya
mengubah mindset dari karyawan ke entrepreneur tidak semudah membalikkan tangan.
Membangun bisnis merupakan keniscayaan, bisa sukses atau gagal. Butuh proses
yang panjang untuk mencapai keberhasilan. Idealnya para pensiunan tidak menggantungkan
penghasilan sepenuhnya pada bisnis yang sedang dibangun.

Apa yang dijalankan oleh Suhadi Sukama, bisa menjadi refensi bagi para pensiunan.
Suhadi telah mempersiapkan jauh hari sebelum pensiun. Ia menekuni dunia agrobisnis.
Selama ia bekerja di BUMN Indonesia, telah mempelajari budi daya ayam ras, itik,
serta uji coba bertanam sayur, tanaman hias dan sebagainya. Kini dibawah bendera
Eka Agro Rama, ia menggeluti bisnis terintegrasi penanaman kopi, vanili, tanaman
jati dan ternak domba. Seharusnya bisnis sudah dirintis jauh – jauh sebelumnya.
Bagaimana dengan para pensiunan yang baru memulai bisnis setelah pensiun, mungkinkah!
Tidak ada sesuatu hal yang tidak mungkin di dunia ini, namun ada hal –
hal yang perlu dicermati bagi para pensiunan yang baru pertama kali memulai
bisnis setelah pensiun. Siap untuk berproses, siapkan mental untuk sukses dan
gagal. Menurut Robert T. Kyosaki, penulis buku, Poor Dad and Rich Dad”
, bahwa memulai bisnis, seperti terjun dari pesawat tanpa parasit. Kita harus
menciptakan parasit pada saat terjun, jika gagal, pastilah jatuh. Ingin mulai
lagi, naik pesawat kemudian terjun lagi, sampai berhasil. Kapan keberhasilan
itu akan di dapat, inilah yang perlu dipersiapkan untuk para pensiunan, waktu
itu tidak terbatas. Mampukah para pensiunan menhadapi tantangan ini.

2. Manfaatkan potensi diri dan gunakan modal minimal.

Tidak dapat dipungkiri bahwa mindset seorang karyawan belum berubah pada saat
menapaki dunia pensiun. Sangat tergantung pada gaji bulanan, konsumsitif, cenderung
membelanjakan pada hal – hal yang kurang diperlukan. Mulailah dengan modal
yang minimal, berhentilah berangan – angan memperoleh keuntungan besar
di awal usaha. Galilah potensi diri, hubungkan dengan hobby yang biasa dilakukan
sehari – hari. Kembangkan menjadi bisnis. Mungkin pengalaman Esrin bisa
menjadi inspirasi kita, ia pensiunan salah satu Departemen di lingkungan Pemerintah.
Hobbynya sungguh menggelitik, menyulam. Walaupun yang ditekuni selama bekerja
sebagai programmer, tetapi hobbinya jauh berbeda. “ Passion saya ada di
sulam menyulam. Hidup serasa bersemangat apabila melakukan kegiatan tersebut”,
urainya dengan penuh antusias. Nyaris tanpa modal, cenderung minimal. Esrin
hanya membeli kain kemudian menyulamnya menjadi

ornamen ornamen yang cantik, sehingga mempunyai nilai jual tinggi. Bahkan para
pelanggannya membeli dan membawa kain sendiri, tinggal esrin merancang design
dan menyulamnya. Esrin merekrut beberapa karyawan setelah dilatih beberapa saat.
Walaupun keuntungan dan penghasilan tidak begitu besar, namun membuat Esrin
sangat bahagia untuk mengisi hari – hari pensiunnya.

Bahkan Esrin sempat menelorkan beberapa buku berkaitan dengan sulam menyulam,
yang sempat direspon positip oleh masyarakat. Dari hobi berkembang bisnis, modal
minimal, namun secara psikologis sangat bermanfaat bagi kesehatan jiwa, semangat
hidup serta membuat hidup esrin merasa berarti, karena dapat memberikan lapangan
pekerjaan pada orang lain.

3. Hindari Post Power Syndrome, bekerja sesuai kemampuan.

Gejala umum pasca pensiun adalah Post power syndrome dan menurunnya kesehatan
secare dratis. Perasaan tidak berguna dan merasa tidak ada yang mengacuhkan
lagi adalah gejala ikutan para pensiunan. Apabila perasaan tersebut tidak diantisipasi
dini, akan mempengaruhi kesehatan yang cenderung telah menurun di usia pensiun.
Memulai bisnis di usia pensiun, tidak harus menjadi milyuner atau jutawan, tetapi
minimal potensi diri termanfaatkan dengan baik. Mempunyai skill dan pengalaman
di bisnis yang digeluti sangatlah diperlukan, karena sangat mempengaruhi bisnis
yang akan dikembangkan. Hindari memperkerjakan karyawan di awal memulai bisnis,
untuk menghindari pembengkakan modal. Kerjakan sesuai kemampuan dan kesehatan
anda. Hindari bekerja terlalu keras, karena power anda tidak sekuat muda dahulu.
Pilihan bisnis yang akan ditekuni di saat pensiun, sangat menentukan jalan hidup
anda. Pemilihan bisnis yang keliru, membuat stress Anda bertambah, modal habis
tak berbekas, akhirnya mempengaruhi kesehatan Anda. Pilihan bisnis yang sesuai
dengan pengalaman dan skill Anda, sehingga anda merasa bermanfaat bagi keluarga,
lingkungan dan masyarakat. Perasaan Post power syndrome pun secara bertahap
akan hilang.

4. Manfaatkan jaringan Anda.

Pemasaran atau promosi produk adalah hal yang sangat penting dalam berbisnis.
Para pebisnis senior rela mengeluarkan budget jutaan untuk memasarkan produk
baru. Tujuan pemasaran, disamping membangun brand image juga pengenalan produk,
sehingga orang mempunyai keinginan untuk membelinya. Membangun brand image dilakukan
secara terus menerus disamping senantiasa harus menjaga kualitas produk. Bagi
para pensiunan yang baru memulai bisnis, memang perlu untuk pemasaran produk
ini, tetapi seyogyanya menggunakan modal se efisien mungkin. Pensiunan pejabat,
sangat dimungkinkan untuk memanfaatkan jaringan pada masa aktif bekerja dahulu.
Upayakan untuk mengkoleksi kembali nama, alamat dan nomor handphone rekan rekan
lama atau relasi anda dahulu, rangkumlah menjadi satu database. Kecanggihan
teknologi telekomunikasi dapat dimanfaatkan untuk mengontak kembali dan mengenalkan
produk yang Anda jual. Sebarkan brosur seluas mungkin, untuk menjaring customer
baru. Layani customer Anda dengan sepenuh hati dan tanggapi keluhan mereka.
Dengan demikian customer merasa dihargai. Langkah – langkah tersebut diatas
akan memberikan dampak pada kehidupan Anda secara keseluruhan. Anda merasa dibutuhkan,
merasa tidak kehilangan pekerjaan dan merasa bermanfaat bagi orang banyak.

5. Merekrut karyawan apabila benar – benar membutuhkan.

Merekrut karyawan baru perlu dipertimbangkan, apabila customer Anda mulai berkembang
dan permintaan produk semakin banyak. Kepentingan ini dikaitkan dengan kesehatan
dan tenaga para pensiunan yang mulai menurun, dan tidak mampunya memenuhi permintaan
customer yang meningkat. Perlu dicermati merekrut karyawan mempunyai resiko,
harus memberikan upah dan kesejahteraan lainnya. Pertimbangkan untuk sistim
pengupahannya. Seyogyanya tidak diberikan upah bulanan, tetapi sesuai target
produk yang dihasilkan.



Google












Tuesday, November 18, 2008

 


 


 


Sudah siapkah anda untuk memulai usaha baru dilingkungan rumah sendiri ?



Oleh
Erny Setyawati



Memulai suatu usaha baru tidak mudah seperti kita bayangkan. Bagi yang telah memiliki modal yang cukup besar, memulai usaha, dimungkinkan berada diluar lingkungan rumah kita. Mendirikan restaurant atau
depot makan, toko kelontong atau pabrik yang lokasi jauh dari rumah. Tetapi
sebagian besar para perempuan atau ibu cenderung memilih memulai usaha di lingkungan
rumah sendiri, dengan pertimbangan dapat dekat dengan buah hati, tidak diburu
waktu, seperti harus bangun pagi, terjerebak dengan kemacetan lalu lintas dan
lebih santai. Tetapi benarkah demikian, karena dalam kenyataan bekerja di rumah
atau usaha di rumah harus bekerja lebih keras dari pada menjadi karyawan perusahaan
atau kantor pemerintah sesuai keahlian.

Adapun kelebihan bekerja di rumah, akan lebih dekat dengan keluarga atau si kecil,
dapat langsung mengasuh dan mengawasi perkembangan anak – anak kita.

Namun ada beberapa pertimbangan sebelum memutuskan untuk bekerja mandiri atau di rumah.

1.Apakah anda tipe pekerja mandiri tanpa harus didorong / di support orang lain.
Apabila anda adalah tipe pekerja yang harus di dorong atau diperintah untuk
mengerjakan suatu pekerjaan, maka perlu dipertimbangkan kembali untuk menciptakan
pekerjaan di rumah. Bekerja di rumah diperlukan kedisiplinan, ketepatan waktu
dan motivasi tinggi dari diri sendiri untuk terus bekerja. Apalagi anda baru
saja memulai usaha, diperlukan kesungguhan dan memerlukan waktu untuk mencapai
target yang diharapkan.

2.Memerlukan kerja keras, waktu dan pantang menyerah.
Memulai suatu usaha baru yang mandiri, jauh sekali dengan menjadi karyawan perusahaan.
Resiko kegagalan selalu ada, memerlukan ketekunan dan waktu panjang serta pengorbanan.
Anda akan dihadapkan pada dua pilihan sukses atau gagal. Apabila gagal, anda
segera mencari solusi dan memulai lagi. Sudah siapkah mental anda untuk menghadapi
masa – masa sulit tersebut.

3. Sudahkah anda menemukan ide , skill dan pengalaman dibidang usaha yang anda tekuni.
Kegagalan sering dihadapi oleh para pemula, karena kurangnya skill dan pengalaman.
Beberapa enterpreneur pemula, mulai usaha dari hobi atau pekerjaan yang disenangi.
Karena kesenanngan itu, mereka tidak merasa merugi apabila mengeluarkan uang,
menghabiskan waktu dan rela menghadapi resiko kegagalan.

3.Siap untuk menghadapi kesepian.
Bekerja di rumah tidaklah sama dengan bekerja di kantor. Di kantor, anda harus
siap untuk bekerja team, menemukan banyak teman dan banyak bertemu dengan relasi.
Sebaliknya jika bekerja di rumah, anda hanya berhadapan dengan laptop atau PC
. Namun ada beberapa orang begitu sukses bekerja di internet atau bisnis on
line dapat komunikasi dengan baik dengan pelanggan dan klin.

4. Tetap professional walaupun kerja di rumah.

Banyak peluang usaha yang dapat dimulai di rumah, seperti web designer, jasa maintenance
computer, jaringan atau pengetikan tesis, skripsi dll. Catering, jasa cuci kiloan,
pembuatan souvenir perkawinan dll. Sejauh mungkin, anda harus mempunyai skill
dengan jasa yang dipasarkan. Sehingga anda mampu menjawab semua pertanyaan klin
apabila ada masalah. Walaupun anda memperkerjakan pekerja ahli, tetapi minimal
harus tahu banyak tentang produk atau jasa yang dijual atau dipasarkan. Siapkan
sambungan telepon bisnis tersendiri, jawablah semua pertanyaan konsumen and
complain konsumen kemudian evaluasi.

5. Mempunyai dana cadangan minimal satu tahun kedepan.

Walaupun modal bukanlah masalah utama untuk mencapai keberhasilan dalam memulai
usaha. Tetapi perlu bertanya pada diri sendiri, apakah anda dalam berusaha,
biaya hidup keluarga anda sangat tergantung pada usaha yang sedang dirintis.
Jika jawaban ya, berarti anda harus bersiap siap modal yang cukup. Karena pada
awal memulai usaha, masih perlu pemasaran dan pengenalan produk kepada konsumen. Ini bukanlah hal yang mudah. Perlu waktu dan memerlukan modal untuk promosi. Jangan terkejut, apabila penghasilan
hanya cukup untuk makan atau modal habis untuk keperluan makan pada awal usaha.
Sebaiknya disediakan dana cadangan satu tahun kedepan. Jangan campur dana biaya
hidup keluarga dengan dana modal usaha.

6. Utamakan kepuasan pelanggan dan kualitas produk.
Apabila usaha anda telah berjalan.Pelanggan adalah kunci utama dalam bisnis.
Komunikasi yang baik dengan pelanggan sangat diperlukan, sambil terus mengembangkan
bisnis untuk memperoleh pelanggan baru. Kualitas produk harus ditingkatkan dan dijaga.

Berkomunikasi dengan pelanggan setia, bisa dilakukan berbagai macam cara, apalagi
dengan kemajuan technologi komunikasi dan informasi. Jangan lupa untuk membangun
data base pelanggan, hal ini dapat dilakukan dengan menjaring data mereka, seperti
nama, alamat, alamat email, nomor telepon dan hand phone. Kontaklah mereka via
SMS pada saat menawarkan produk – produk baru atau membuat sales letter
( surat penjualan ) sederhana yang dikirim ke alamat mereka via pos atau via para penjaja koran.

7.Inovasi baru produk atau jasa bisnis
Inovasi tanpa henti, itulah semboyan bagi para enterpreneur, untuk menghindari
kejenuhan, disamping kualitas produk senantiasa selalu harus dijaga. Sebarkan
informasi apabila ada inovasi produk atau jasa bisnis. Berilah sentuhan yang
lain, berbeda sedikit saja, akan membuat surprised pelanggan. Seperti inovasi
kemasan, kecepatan pengiriman dll.

Jika anda kreatif, inovativ dalam menjalani hari – hari anda selama bekerja
di rumah, pastilah hidup anda menjadi sangat bersemangat dan tidak menjemukan.


Bersiaplah
untuk mengembangkan parasit anda untuk menjadi enterpreneur dan selamat memanjat
tebing tanpa batas penuh tantangan. Tinggal anda mampu atau tidak untuk mengalahkan
tebing dan mengulangi lagi dari bawah, jika anda terjatuh.









Google














 


 


Berapa
lama dibutuhkan untuk menjalankan bisnis


Oleh
Rob Spiegel


 


Apakah
anda termasuk katagori orang pandai? Orang bodoh! Atau orang penuh perasaan,
atau termasuk katagori orang pemberani. Mampukah orang– orang tersebut
menjalanlan sebuah bisnis. Apabila ia orang pandai, pastilah ia kurang peka
perasaannya. Apabila ia katagori orang bodoh, pastilah ia tidak mempunyai keberanian
untuk melakukannya. Termasuk katagori apapun, menjalankan suatu bisnis bukanlah
suatu kebetulan. Banyak entrepreneur pemula, memulai bisnis dengan susah payah,
belum menghasilkan tetapi bisnis itu sudah hancur ditengah jalan.


Menjadi
pertanyaan selanjutnya, apakah bisnis tersebut akan running well, apabila mempunyai
banyak modal, kepandaian, lebih berani dan sebagainya. Berapa lama waktu dibutuhkan
, sehingga bisnis tersebut berjalan smooth alias lancar. Apakah harus menunggu
uang cukup, menunggu sampai pintar, menunggu nasib baik, sehingga bisnis kita
akan berjalan lancar dan sukses.


Tidak
ada satu orangpun berani mengatakan pada awal – awal memulai bisnis.kapan
bisnis akan berjalan lancar dan menghasilkan pendapatan berlimpah. Bill Gates
si raja software Microsoft pun tidak bisa mengatakan, mengapa ia begitu merajai
dunia dengan inovasinya. Orang tua Gates begitu terpukul, melihat kenyataan
Bill Gates drop out dari Harvard University. Dengan nekat Gates pergi ke Albuquerque
bergabung dengan Buddy Paul Allen untuk memulai Microsoft. Sekarang Microsoft
telah merajai dunia, ambisi Gates untuk memasyarakatkan PC harus ada disetiap
rumah tangga sukses besar.


Orang
di duniapun tidak pernah membayangkan, Microsoft yang mendunia, dimulai dari
sebuah computer mini. Ketika Gates memulai bisnisnya, banyak orang berkomentar
miring, bahwa Gates tidak akan berhasil, karena ia tidak suka dunia bisnis.
Itupun menjadi kenyataan, Gates mengalami kegagalan di proyek pertama, terlalu
banyak mengeluarkan uang , sedikit penghasilan. Tetapi Gates terus melanjutkan
! Dan melanjutkan tanpa putus asa.

Proyek berikutnya Gates mulai percaya diri, lebih berani, mulai ada pengalaman,
lebih memiliki skill, akhirnya keberhasilan itu diraihnya.

Lalu berapa lama kesuksesan dapat diraih? Gatespun susah menjawabnya.

Dalam perjalanan tour ke Eropa, seorang jurnalis mewawancarai the Beatles, sebuah
group legendaries dunia. Jurnalis menanyakan kepada John Lennon, “ Bagaimana
ceriteranya, kok The Beatles begitu sukses”

Jawaban mengejutkan dari John Lennon, “ kalau aku tahu akan sesukses ini,
aku akan menyewa body guard, menyiapkan management yang baik dan menunjuk manager
professional.”


Apa
yang dapat kita petik dari pengalaman diatas, lakukanlah apa yang paling kita
sukai. Pastilah kita akan melakukannya tanpa mengenal waktu dan tidak merasa
rugi apabila menhabiskan uang. Dapatkan keuntungannya kemudian.

Pepatah Budha mengatakan, ambillah setiap dollars bahkan setiap sen yang kamu
ditemukan di jalan, ini merupakan suatu keajaiban. Janganlah membuang uang satu
senpun, dunia akan marah, tidak akan memberikan rezeki lagi. Janganlah putus
asa untuk melanjutkan usahamu, jangan berhenti semenitpun, walaupun pendapatanmu
hanya satu dua dollar.




 





Apa yang membedakan antara enterpreneur

dan karyawan?


Oleh
Robert T. Kiyosaki dan Sharon L. Lechter C.P.A


 

Mulailah dengan merubah mindset.
Pada masa kecil dahulu, ayah miskin saya selalu memotivasi , “ belajarlah
yang rajin, meraih nilai tertinggi, kemudian memperoleh pekerjaan yang mapan”

Dari saran ayah miskin saya, dapatlah disimpulkan bahwa seseorang seharusnya
belajar dengan rajin, akhirnya memperoleh pekerjaan yang bagus.

Sebaliknya ayah kaya saya memberi saran, “ belajarlah untuk membangun bisnis sendiri,
memperkerjakan orang – orang berpengalaman dan jadilah wirausaha yang
mapan” Ayah kaya selalu memotivasi diri saya agar menjadi enterpreur yang
berhasil, walaupun bagaimana perjuangannya. Sebetulnya apa yang membedakan antara
seorang karyawan dan seorang enterpreneur.
Seorang karyawan mencari kerja pada sebuah bisnis yang telah terbangun, sebaliknya seorang enterpreneur memulai bisnis dari yang terkecil, kemudian memperkerjakan karyawan yang pintar dan berpendidikkan.
Ini bukanlah sekedar isapan jempol, banyak juga enterpreneur pemula gagal sebelum
bisnis itu terbangun, alias layu sebelum berkembang. Kita dapat membutikan dengan
data yang ada, walaupun tidak significan,99% business gagal pada 10 tahun pertama.
Statistik menunjukan juga bahwa 90 % bisnis gagal setelah lima tahun pertama.
Statistik lain menunjukan 90 % dari 10 % dari binis yang dirintis mampu bertahan
pada lima tahun pertama, gagal di 10 tahun pertama.

Bagaimana bisa terjadi demikian? Berbagai alasan dikemukakan, tetapi ada beberapa kritik
yang perlu kita pertimbangkan sebelum memulai bisnis,

1.Biang keladi dari itu semua karena mind set keluarga dan lingkungan kita selalu
mengajarkan, sekolah yang pintar kemudian mencari pekerjaan alias menjadi pegawai,
karyawan atau buruh lebih menjamin masa depan dari pada berpayah – payah
merintis usaha.

2.Keahlian atau skill untuk menjadi karyawan jauh berbeda dengan skill untuk
menjadi entrepreneur. Padahal kenyataan yang ada, hampir semua sekolah tidak
mengajarkan bagaimana menjadi seorang enterpreneur.

3.Banyak enterpreneur gagal untuk membangun bisnis, disebabkan sikap mental,
lebih cenderung bermental pekerja dari pada pembisnis.

4.Banyak enterpreneur pemula cenderung bekerja lebih panjang dan dibayar kurang
dari karyawannya, sehingga kelelahan dan kekurangan tenaga, akhirnya putus asa
dan gulung tikar.

5.Enterpreneur baru pada umumnya memulai bisnis tanpa pengalaman dan modal.

6. Kurang mempunyai skill dan pengalaman dibidang jasa dan produk bisnis yang ditekuni.

Hal tersebut diatas pemicu kegagalan bagi pembinis pemula. Pernah ayah kaya saya
berkata, bahwa memulai bisnis seperti terjun dari sebuah pesawat tanpa parasit.
Diudara berusaha membuat parasit dan mengembangkannya. Apabila gagal setelah
turun di tanah, mulai lagi naik pesawat dan terjun lagi. Demikian terus menerus
dilakukan oleh pembinis pemula, sampai dengan berhasil.

Dalam buku saya, My Rich Dad, diceritakan disana, bagaimana perjuangan saya disaat
memulai bisnis. Mulai, gagal, bangkit. Jatuh bangun berulang – ulang,
tanpa menyerah dan putus asa. Sampai akhirny saya menemukan sebuah bisnis nilon
dan bisnis dompet Velco. Saya rasakan proses itu begitu panjang dan melelahkan
dan butuh kesabaran. Tetapi justru dari pengalaman tersebut, saya memperoleh
pengalaman bisnis yang membagakan.

Apakah kerja keras dan waktu panjang menjamin keberhasilan?

Suatu pertanyaan yang naïf. Banyak enterpreneur gagal karena terlalu banyak
kerja dan kelelahan. Semua pekerjaan dikerjakan sendiri. Pertimbangkan untuk
tidak keluar dari pekerjaan anda sebelum bisnis anda betul – betul mapan.
Saya contohkan teman saya, yang keluar dari Bank terkenal di Honolulu, karena
ingin menjadi enterpreneur, yang telah menjadi impiannya sejak kecil. Ia membuka
depot kecil bersama ibunya. Depot itu menyediakan menu makan siang untuk karyawan,
yang kebetulan bekerja pada kantor terdekat dilingkungan depot.

Setiap hari ia dan ibunya bangun jam 2 pagi untuk menyiapkan makanan, dari berbelanja
sampai memasak, menyiapkan piring dan menata meja, agar supaya menarik konsumen.
Mulanya ia sangat menikmati pekerjaannya dan bekerja penuh semangat, walaupun
penghasilannya kecil. Dan ia dengan bangga mengatakan pada saya, bisnis ini
akan saya kembangkan dan menghasilkan keuntungan yang melimpah, tetapi harapan
itu tidak pernah terwujud, karena tiba- tiba ibunya meninggal. Akhirnya depotnya
tutup, ia mencari pekerjaan lain, sebagai manager Francise fast food, akhirnya
ia menjadi karyawan lagi.

Ini sebagai contoh, bahwa bisnis yang dirintisnya tidak sempat berkembang, belum
menghasilkan keuntungan maksimal,dan teman saya gagal untuk menemukan parasitnya.

Dari obrolan tersebut diatas, dapatlah disimpulkan bahwa minset seseorang adalah
titik kunci segalanya. Mulailah berpikir secara enterpreneur dari pada sebagai
seorang karyawan.









Google