Sunday, November 23, 2008

Saya ingin memulai usaha sendiri, tetapi…..?

Oleh Yank Elliot, MBA & IAHBE
Staff writer


 


Memulai usaha mandiri seperti Anda memulai diet! Oh.. betulkah?

Seperti dianjurkan dalam diet pada umumnya, makanlah makanan sehat sesuai porsi
, olah raga teratur, hindari makanan berlemak. Apabila hal itu dilakukan dengan
baik, pastilah berat badan Anda akan turun, sesuai dengan yang diidamkan. Kuncinya
mudah saja, apabila gaya hidup Anda sudah berubah, makan tidak berlebihan alias
sesuai porsi, giat olah raga , niscaya Anda tidak perlu lagi mengikuti program
diet,
karena program tersebut sudah menjadi gaya hidup Anda. Tetapi pada
umumnya, orang melaksanakan diet, tidak demikian. Mereka hanya mempunyai obsesi
menurunkan berat badan, setelah berat ideal dicapai, gaya hidup tidak berubah.
Makan sembarangan, malas berolah raga, akhirnya badan bertambah gemuk, dan sakit
– sakittan.

Hal tersebut tidak berbeda jauh, apabila Anda memulai bisnis. Mulailah melakukan
sesuatu, kerja keras, pastilah keberhasilan secara bertahap akan dicapai. Tetapi
impian orang berbeda, inginnya memulai bisnis tanpa modal, tanpa usaha, tidak
bekerja, tetapi menghasilkan jutaan. Dalam teori manapun, tidak ada sesuatu
yang menghasilkan uang, jika tidak dibarengi modal atau usaha.

Pernah seseorang mengontak saya dan mengajukan pertanyaan sebagai berikut, “
saya meminta bantuan Anda, bagaimana memanfaatkan AUTOMATIC INTERNET MONEY MACHINE”,
yaitu mesin pencetak uang di Internet. “ Tunjukkan pada saya, bagaimana
memanfaatkannya” Dalam hati saya ingin tertawa, bisa disimpulkan, bahwa
memulai usaha di internet dengan memanfaatkan Automatic Internet Money machine,
orang berpresepsi tidak perlu bekerja dan berusaha, tanpa modal, tetapi uang
mengalir dengan sendiri.

Inilah yang perlu dipertimbangkan, bahwa memulai bisnis, bagaimanapun kecilnya,
pastilah disertai modal, usaha, serta bekerja. Karena kita perlu biaya untuk
promosi, operational dan biaya produksi. Itu merupakan biaya berkelanjutan tanpa
henti. Anda harus bertanggung jawab atas kelangsungan usaha tersebut.

Memang tidak dapat dipungkiri, pendidikkan yang kita peroleh dari kecil sampai
dewasa, ‘ kita harus bekerja keras, berkarya dan loyal untuk orang lain’
Hal ini dibuktikan pada artikel yang berjudul, “ "The Meaning of
Education," yang di poskan oleh seorang guru Teacher's Mind Resources (http://www.teachersmind.com/education.htm)


Rata – rata dunia pendidikkan di United Sated dan dunia manapun mengajarkan
seseorang untuk belajar, berkarya, bekerja dan loyal untuk orang lain, bukan
untuk menjadi mandiri. Orang cenderung skeptis untuk memulai bisnis, serta berdalih
seperti dibawah ini,

1. Saya tidak yakin akan sukses untuk berbisnis,

2. Saya tidak cukup disiplin untuk melakukan itu semua.

3. Saya tidak mampu untuk memikul tanggung itu semua.

4. Menurut saya, itu bukanlah suatu pekerjaan yang menjanjikan,

5. Saya tidak tahu, apa yang harus saya lakukan untuk menjalankan bisnis itu.

6. Saya tidak cukup uang,

7. saya tidak mampu menjual,

8. Saya tidak cukup waktu,

9. Saya membenci menjual produk yang memerlukan bertatap muka dengan customer,


10. saya takut, apabila harus bekerja di rumah, kesepian dan tidak mempunyai
teman.

10 Argumen diatas selalu menghantui kita dalam memulai bisnis baru.

1. Saya tidak yakin akan sukses dalam berbisnis.

Dalam merintis usaha, seperti pada saat kita mulai belajar sepeda, tidak sekaligus
bisa bukan. Saat pertama pastilah gagal, bangkit, gagal, kemudian perlahan dapat
mengayuh sepeda, walaupun masih sempoyongan. Dalam berlatih, pastilah kita akan
menemukan alat yang membantu kita atau orang yang membimbing kita. Demikian
juga dalam berbisnis, IAHBE
(
International Association Home Business Entrepreneur ) dan Bali Global Market Ezine adalah site informasi yang banyak memberikan bimbingan
dalam memulai bisnis.

2. Saya kurang disiplin jika mengerjakan berkaitan dengan bisnis.

Tetapi mengapa Anda begitu disiplin untuk pergi sekolah, bekerja tiap pagi,
melakukan hal – hal lain berkaitan dengan keseharian Anda. Melakukan bisnis
adalah hal yang sama, tidak ada yang aneh, bukan?

3. Saya tak akan mampu bertanggung jawab apabila menjalankan bisnis sendiri.


Lalu bagaimana dengan tugas – tugas Anda di Kantor atau menjalankan tanggung
jawab untuk mengurus pekerjaan rumah tangga. Anda begitu bertanngung jawab jika
bekerja untuk orang lain. Bukan suatu yang mustahil, apabila Anda melakukan
untuk bisnis Anda sendiri, bukan?

4. Usaha mandiri bukanlah pekerjaan yang menjajikan serta penuh ketidak pastian.
Apa yang pasti dan menjanjikan pada era sekarang. Banyak perusahaan meng onsourcing
sebagian pekerjaan. Jika anda bekerja di perusahaanpun , nasib Anda tidak terjamin.
Mengapa tidak memulai usaha sekarang! Kapan lagi.

5. Saya tak mampu menjalankan usaha ini.

Ini masalah mudah, banyak informasi yang dapat digali, baik dari buku maupun
internet yang siap membantu Anda. Apa lagi!

6. Saya belum cukup uang untuk berbisnis.

Kalau masalah itu banyak solusinya, bongkar gudang Anda untuk menjual barang
– barang yang tak terpakai, untuk dijadikan modal. Atau ambil tabungan,
atau dari kartu kredit Anda. Barangkali pinjam uang famili, pokoknya banyak
jalan ke Roma untuk memecahkan masalah modal.

7. Saya tidak punya waktu.

Itu masalah mudah. Kenapa Anda tidak sisihkan waktu demi masa depan keluarga
serta anak Anda.

8. Saya tidak suka menjual.

Semua kegiatan dalam hidup kita adalah proses menjual, bagaimana kita dapat
menjadi tim atletik. Bagaimana Anda mendapat pacar atau suami/ isteri, itu juga
suatu proses menjual.

9. Saya tidak suka bertatap muka.

Untuk menghindari tatap muka, ada banyak macam cara, melalui email, chatting,
net conference. Carilah waktu yang tepat, jika ingin bertatap muka secara langsung,
saat seminar, acara perkawinan dan lain lain.

10 .Saya takut kesepian untuk bekerja mandiri di rumah.

Pekerjaan usaha adalah teman, Anda bebas menjadi boss, bisa bekerja kapanpun
tanpa perintah. Anda dapat pergi ke café untuk minum kopi pada saat jenuh
bekerja atau merasa suntuk menghadapi persoalan bisnis.

Sekarang tidak ada suatu alasan lagi, hal – hal yang menyulitkan dalam
memulai usaha, mulailah sekarang sebelum terlambat.



No comments: